Minggu, 11 April 2010

Ikatan Ionik

2.1 Konfigurasi Elektron Gas Mulia

Text Box:

Dibandingkan dengan unsur-unsur lain, unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. Kestabilan ini disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi elektron penuh). Hal ini dikenal dengan konfigurasi oktet, kecuali helium dengan konfigurasi duplet.




Kulit

Periode

Unsur

Nomor Atom










K

L

M

N

O

P

1

He

2

2






2

Ne

10

2

8





3

Ar

18

2

8

8




4

Kr

36

2

8

18

8



5

Xe

54

2

8

18

18

8


6

Rn

86

2

8

18

32

18

8

Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet. Konfigurasi oktet (kon­figurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan melepas, menangkap, atau memasangkan elektron.

Dalam mempelaj ari materi ikatan kimia ini, kita juga perlu memahami terlebih dahulu tentang lambang Lewis. Struktur Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya. Elektron dalam lambang Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil (James E. Brady, 1990).

Dibandingkan dengan unsur-unsur lain, unsur gas mulia merupakan unsure yang paling stabil. Kestabilan ini disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi elektron penuh). Hal ini dikenal dengan konfigurasi oktet, kecuali helium dengan konfigurasi duplet. Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet. Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan melepas, menangkap, atau memasangkan elektron. Dalam mempelajari materi ikatan kimia ini, kita juga perlu memahami terlebih dahulu tentang lambang Lewis. Lambang Lewis adalah lambang atom disertai electron valensinya. Elektron dalam lambang Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil (James E. Brady, 1990).

2.2 Ikatan Ion

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).

Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Dengan mengunakan lambang Lewis, pembentukan NaCl digambarkan sebagai berikut.



NaCl mempunyai struktur yang berbentuk kubus, di mana tiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl dan tiap ion Cl dikelilingi oleh 6 ion Na+.


Senyawa ion dapat diketahui dari beberapa sifatnya, antara lain:

1. Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi. Sebagai contoh, NaCl meleleh pada 801 °C.

2. Rapuh, sehingga hancur jika dipukul.

3. Lelehannya menghantarkan listrik.

4. Larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik.

Contoh lain pembentukan ikatan ion sebagai berikut.

a. Pembentukan MgCl2

Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut.

- Mg : 2, 8, 2

- Cl : 2, 8, 7

Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron, sedangkan Cl dengan menangkap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg2+, sedangkan atom Cl menjadi ion Cl.

- Mg (2, 8, 2) ~ Mg2+ (2, 8) + 2 e

(konfigurasi elektron ion Mg2+ sama dengan neon)

- Cl (2, 8, 7) + e~ Cl (2, 8, 8)

(konfigurasi elektron ion Cl sama dengan argon) Ion Mg2+ dan ion Cl kemudian bergabung membentuk senyawa dengan rumus MgCl2.

Dengan menggunakan lambang Lewis, pembentukan MgCl2 dapat digambar­kan sebagai berikut.

b. Ikatan antara atom 12Mg dan 8O dalam MgO

Konfigurasi elektron Mg dan O adalah:

Mg : 2, 8, 2(melepas 2 elektron)

O : 2, 6 (menangkap 2 elektron)

Atom O akan memasangkan 2 elektron, sedangkan atom Mg juga akan memasangkan 2 elekton.

Text Box:

Gambar 2.2 Konfigurasi dan O. (Sumbe: Bruku Chemistry, The Moleculer Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg, USA)

c . Ikatan ion pada 19K dan 8O dalam K2O Konfigurasi elektron:

K :

2, 8,

8, 1 (melepas 1 elektron) membentuk K+

O :

2, 6

(menerima 2 elektron) membentuk O2–

2 K+ + O2–~ K2O

d. Ikatan ion pada Fe (elektron valensi 3) dengan Cl (elektron valensi 7) membentuk FeCl3

Fe mempunyai elektron valensi 3 akan membentuk Fe3+

Cl mempunyai elektron valensi 7 akan membentuk Cl

Fe3+ + 3 Cl~ FeCl3

Unsur-unsur

Elektron

Jenis

Membentuk

Golongan

Valensi

Unsur

Ion

IA

1

logam

1+

IIA

2

logam

2+

IIIA

3

logam

3+

VA

5

nonlogam

3–

VIA

6

nonlogam

2–

VIIA

7

nonlogam

1–

Home Back Next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar